Sabtu, 14 Februari 2009

Sepintas Tentang SBI

SBI ( Sekolah Bertaraf Internasional ) adalah sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) pada tiap aspeknya serta mampu mengembangkan budaya sekolah dan lingkungan sekolah yang mendukung ketercapaian Standar Internasional. Dengan kata lain SBI adalah SSN ( Sekolah Standar Nasional ) plus x. Yang dimaksud dengan plus x di sini adalah standar nasional Pendidikan yang diperkaya, dikembangkan, diperluas, diperdalam melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan yang dianggap reputasi mutunya diakui secara internasional baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, diharapkan bahwa siswa lulusan SBI adalah siswa yang berkepribadian dan berakar budaya Indonesia serta memiliki wawasan global. Pendidikan Nasional pada pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan "... Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan bertaraf internasional. " Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 534/C3/Kep/2007 tanggal 14 Maret 2007, SMP Negeri 1 Sidoarjo ditetapkan sebagai salah satu Rintisan SBI. Mengacu pada Surat Direktur Pembinaan SMP Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 271/C3/DS/2008 tanggal 13 Februari 2008 dan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo nomor : 421.3/901/404.3.14/2008 tanggal 2 April 2008 tentang Penerimaan Siswa Baru Kelas SBI, maka pada tahun pelajaran 2008 - 2009, SMP Negeri 1 Sidoarjo membuka kelas VII SBI sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa maksimum per kelas 24 siswa.

Layanan Program SBI & RSBI...
Pengertian SBISBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didik berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia berkualitas Internasional dan lulusannya berdaya saing Internasional.Karakteristik SBI
Menerapkan KTSP yang dikembangkan dari standart isi, standart kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yang diperkaya dengan muatan Internasional.
Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris.
Mengadopsi buku teks yang dipakai SBI (negara maju).
Menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standart kompetensi yang ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Sarana/prasarana memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional.
Visi dan Misi SBIVisi SBI dirancang agar memnuhi tiga indikator,yaitu:
Mencirikan wawasan kebangsaan,
Memberdayakan seluruh potensi kecerdasan (multiple inteligencies)
Meningkatkan daya saing global
Misi SBI merupakan jabaran visi SBI yang dirancang untuk dijadikan referensi dalam menyusun/mengembangkan rencana program kegiatan, indikator untuk menuyun misi ini terangkum pada akronim SMART:
Specific
Measurable (terukur)
Achievable (dapat dicapai)
Realistis
Time Bound (jelas jangkauan waktunya)
LAYANAN EDU untuk SBI & RSBI
Pendidikan merupakan salah satu penentu daya saing bangsa, dengan demikian, perlu peningkatan mutu yang berk elanjutan. Salah satunya dengan konsep peningkatan status sekolah secara bertahap ke arah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Hal ini searah dengan perubahan paradigma dalam pembelajaran menuju masyarakat berbasis pengetahuan, yang menempatkan ICT atau TIK sebagai pendukung utamaDari penjelasan di atas, pengenalan TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) beserta aplikasinya harus dimulai sedini mungkin, tanpa diskriminasi yang dilakukan secara bertahap mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi Berangkat dari hal tersebut di atas, kami dari PT. Edu Media Nusantara menawarkan solusi praktis penerapan ICT untuk mendukung layanan pendidikan khusus di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) terbagi dalam program:
PELATIHAN Pengembangan SDM sebagai percepatan optimalisasi TIK dalam pembelajaran:
Kompetensi Guru
Paket Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis ICT level Dasar
Paket Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis ICT level Menengah
Paket Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis ICT level Lanjut
Program Pelatihan Spesifik Produk:- Pelatihan Pembuatan Storyboard Bahan Ajar Multimedia- Pelatihan Pembuatan VCD/DVD Pembelajaran- Pelatihan Pembuatan Media Belajar Mandiri- Pelatihan Pembuatan Animasi Pembelajaran- Pelatihan Pembuatan Media Ajar berbasis Web- Pelatihan Pembuatan Mobile Book- Pelatihan Pembuatan Evaluasi On-line- Pelatihan Pembuatan E-Book, dan AudioBook
Paket Pelatihan Pengembangan E-Learning Sekolah
Paket Pelatihan Berbasis ICT lain sesuai kebutuhan pengguna)
Kompetensi Tenaga Kependidikan Non Guru
Paket Pelatihan Pengenalan & Optimalisasi Perangkat ICT Penunjang Proses Belajar MengajarPaket Pelatihan Aplikasi Administrasi & Manajemen berbasis ICTPaket Pelatihan Aplikasi Pengelolaan Konten Pembelajaran
Siswa terkait ICT
Paket Pelatihan Pengenalan & Optimalisasi Perangkat ICT Penunjang Proses Belajar Mengajar
Untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan khususnya pada SBI, Edu Media menyediakan beberapa layanan diantaranya sebagai berikut:
Penyusunan bahan ajar/modul multimedia (bilingual)
Pengembangan partnership dan manajemen berbasis ICT
Peningkatan SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di bidang ICT
Promosi dan pemasaran sekolah bertaraf internasional
Pengadaan sarana prasarana ICT:- Pengadaan laboratorium komputer multimedia- Pengadaan LCD Projektor- Pengadaan Printer dan scanner- Pengadaan CD-CD pembelajaran- Pengadaan jaringan internet- Pengadaan Control - Monitor Class- Pengembangan workshop/pelatihan ICT- Pengajaran dan pembelajaran berbasis ICT (e-learning)- Pengembangan ICT
Pengembangan Kurikulum & Konten Pembelajaran
Produksi materi penunjang Mobile Learning Belajar kini bisa dimana saja tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu. Ponsel pun bisa menjadi sarana penting dalam proses belajar mengajar ini. Ringkasan materi atau soal latihan dapat dijadikan aplikasi pembelajaran yang dapat dijalankan pada ponsel.
Aplikasi Pengelolaan Konten Pembelajaran (Pengembangan dari Aplikasi Digital Library)Aplikasi untuk mengelola pengetahuan/konten multimedia pembelajaran yang dapat diakses seluruh warga sekolah, memfasilitasi penyediaan referensi ilmu pengetahuan terkini (internet based content) sekaligus memfasilitasi pertukaran konten dan atau pakar dengan sekolah lain
Penyediaan Multimedia Based Content untuk materi lokalPenyediaan konten multimedia pembelajaran yang materinya telah disusun oleh guru. Jenis multimedia based content yang dapat ditangani antara lain:- Animasi peristiwa (proses peristiwa nyata atau rekaan) berdasarkan teori tertentu dalam bentuk CD atau media lain.- Simulasi kasus (representasi tiruan fungsional suatu system) aplikasi menghasilkan output yang berbeda untuk input yang bereda. Bersifat multimedia dalam bentuk CD atau media lain.- Visual Multimedia (gambaran visual 2/3D tentang keterkaitan antar komponen dalam system) bersifat multimedia dalam bentuk CD atau media lain.- Media belajar mandiri (berisi konten pembelajaran yang digunakan siswa untuk belajar mandiri)- E-Test/Latihan mata pelajaran (berisi soal-soal latihan suatu mata pelajaran yang disajikan secara interaktif)- E-Book/Aplikasi buku/modul digital (bentuk penyajian buku dalam format digital)- E-AudioBook/Aplikasi buku/modul digital (bentuk penyajian buku dalam format digital yang disertai audio
Unit Produksi Pengembangan Konten Pembelajaran dan EvaluasiLayanan kerja sama dalam membentuk dan mengembangkan unit produksi konten pembelajaran yang terdiri dari praktisi, guru dan murid. Fungsi Unit Produksi ini untuk membantu warga sekolah dalam mewujudkan konten multimedia pembelajaran bermutu.
Pengembangan Fasilitas/Sarana & Prasarana TIK
Smart Class Monitoring SystemSmart Class Monitoring Sistem merupakan sistem pemanfaatan perangkat TIK salah satunya CCTV yang berfungi untuk memantau proses belajar mengajar guna mendukung layanan pendidikan bermutu secara modern dan terpadu. Proses pemantauan ini dapat dilakukan dari sebuah ruang kontrol secara langsung ke semua kelas, baik oleh kepala sekolah, guru, atau pihak yang terkait. Dari pemantauan ini, sekolah dapat mengevaluasi, merumuskan, menilai dan merancang strategi-strategi pengembangan metode pembelajaran ke arah yang lebih baik.
Perangkat/Media Publikasi sekolah
Website Instansi Sekolah + Learning ActivityWebsite ini bermanfaat untuk mengenalkan sekolah secara lebih rinci dan profesional melalui internet, bertujuan memberikan pengetahuan/informasi tentang sekolah, mulai dari profil, guru dan staff, siswa, kegiatan ekstra kurikuler sekolah, fitur halaman guru dan siswa. Selain itu fasilitas PLUS website ini sudah dilengkapi dengan fasilitas database yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar secara online. (misalnya: media komunikasi guru & siswa, sarana upload/download media pembelajaran, latihan/evaluasi online)
Profil Interaktif & VideografiProfil interaktif ini bermanfaat untuk mengenalkan tentang manajemen, sistem dan situasi pada sebuah institusi pendidikan kepada khalayak umum melalui teknologi multimedia. Keuntungan yang diperoleh: muatan isi lebih banyak, lengkap, berisi berbagai macam tipe informasi: teks, gambar/foto, suara/musik, video, memudahkan institusi dalam pengembangan promo sekolah. Produk berupa cd multimedia interaktif dan VCD/DVD
Administrasi & Manajemen Sekolah
Software Sistem Informasi Manajemen Akademik Sekolah (SIMAS)
Merupakan perangkat lunak berbasis web, terdiri dari berbagai macam aplikasi yang membentuk fungsi guna membantu pelayanan administrasi dan manajemen sekolah. Dengan SIMAS, sekolah dapat mengevaluasi, merumuskan, menilai, merancang strategi-strategi pengembangan akademik siswa ke arah yang lebih baik. Aplikasi tersebut antara lain:- Aplikasi penerimaan siswa baru- Aplikasi data personal siswa- Aplikasi pengelolaan hasil proses pembelajaran siswa- Aplikasi pengelolaan proses keuangan- Aplikasi pengelolaan data guru dan karyawan- Aplikasi pengelolaan asset dan perlengkapan- Aplikasi publikasi informasi- Aplikasi konsolidasi laporan periodik pendidikan- Aplikasi pengelolaan ruang belajar- Aplikasi pengelolaan jadwal pengajaran- Aplikasi pengelolaan jadwal guru mengajar- Aplikasi pengelolaan kegiatan ektrakurikuler
Aplikasi Digital LibraryAdalah program aplikasi pengelolaan perpustakaan dengan melibatkan pengelolaan database informasi pada perpustakaan. Dengan program ini akan memudahkan petugas/pengelola dalam menjalankan aktivitasnya yang ada hubungannya dengan layanan perpustakaan serta pengguna/anggota perpustakaan untuk menjelajahi segala isi dan fasilitas perpustakaan seperti mencari informasi tentang buku, ebook, katalog buku, download, dan menyalin buku.
Aplikasi Pengelolaan Koperasi Sekolah
Adalah program aplikasi sistem akuntansi untuk mengelola koperasi sekolah. Program ini dilengkapi dengan fitur entry data, processing data, dan report guna memudahkan pengelola koperasi dalam menjalankan layanannya serta terdapat aplikasi unit simpan pinjam lengkap laporan keuangannya.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan ICT dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah karena dalam rancangan pembelajaran dengan bantuan ICT selalu ada stimulus yang menyenangkan. Sistem ICT dapat mendiagnosis kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar dan memberikan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.


TAHUN 2006, pemerintah mulai menyelenggarakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Ini sejalan dengan amanat Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat 3.
Pasal itu menyebutkan bahwa pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang–kurangnya satu-satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Fase rintisan ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM), baik pendidik maupun tenaga kependidikan mendapatkan prioritas utama. Di samping pemodernisasian sistem informasi managemen pendidikan dengan information and comunication technology (ICT). Tenaga guru yang disyaratkan pada standar akhir SBI, selain minimal sarjana S-1 juga harus memiliki relevansi antara kemampuan dengan mata pelajaran yang diampu, memiliki sertifikasi profesi guru, memiliki kesanggupan kerja yang tinggi, mampu menggunakan ICT dalam mengajar, dan lulus TOEFL di atas 500.SBI dikembangkan salah satunya untuk menjawab tantangan global, maka sebagai implikasinya SBI harus bersedia mengikuti perubahan bidang pengetahuan dan teknologi. Pada peningkatan SDM tahap rintisan ini, guru – guru matematika, science serta guru bahasa Inggris mendapat prioritas pertama untuk melakukan upaya mening-katkan diri misalnya menyusun silabus, rencana pembelajaran maupun bahan ajar dalam bahasa Inggris. Belajar dari Kelas ImmersiUpaya peningkatan SDM guru, khususnya pada kemampuan berbahasa Inggris, sekolah SBI dapat belajar dari sekolah penye-lenggara program immersi. Kelas– kelas immersi telah dirintis Provinsi Jateng sejak 2005, dan menunjukkan hasil sangat memadai pada kemampuan bahasa Inggris guru Matematika, IPA dan IPS. Hal ini dibuktikan dari guru yang belasan bahkan puluhan tahun tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan, telah berani dan mau menggunakannya meskipun dengan intensitas berbeda. Ada yang baru berani menggunakannya hanya pada opening dan closing selama proses pembelajaran, namun ada yang sudah berani sampai pada main lesson.Pada program kelas immersi, kegiatan berlatih bahasa Inggris tidak sepenuhnya diserahkan kepada sekolah untuk mencari sendiri lembaga kursus yang akan memberikan pelatihan, namun Dinas Provinsi menggandeng perguruan tinggi (PT), yakni Unnes dan UNS untuk membantu para guru menyusun silabus, RPP maupun berlatih micro teaching, termasuk di dalamnya belajar bagaimana menggunakan ICT sesuai bidang studi masing - masing. Bahasa Inggris tidak sekadar sebagai bahasa percakapan, namun juga sebagai bahasa pengetahuan. Karena banyak istilah teknis pada masing – masing bidang studi yang tidak dijumpai pada kamus umum. Ini sedikit berbeda dengan sekolah SBI yang mendatangkan buku – buku berkurikulum internasional semacam Cambridge, namun konsultan yang ditunjuk untuk membimbing para guru tidak seintensif para pembimbing kelas immersi. Sehingga banyak guru yang mengalami kesulitan menyusun bahan ajar karena keterbatasan bahasa teknis.Setiap tahun, Dinas Pendidikan Provinsi Jateng mengadakan kompetisi micro teaching khusus guru – guru kelas immersi. Kompetisi ini untuk meningkatkan keberanian dan memberikan motivasi kepada guru dan siswa dalam menggunakan bahasa Inggris dengan hadiah yang sangat menarik. Dinas juga mengirimkan guru dan siswa terseleksi untuk mengambil short course ke Australia, serta mengadakan pertemuan menelaah kemajuan dan hambatan yang dicapai pada penyelenggaraan program kelas immersi. Program – program ini memberikan tantangan bagi para guru immersi untuk berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kompetensi dirinya. Berdasar pengalaman, khususnya pada peningkatan SDM guru, tampaknya program immersi lebih terencana daripada SBI. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika pemegang policy SBI belajar pada program immersi Jateng, agar SBI memiliki sumber daya profesional dan tangguh yang ditunjukkan oleh penguasaan bidang ampuannya, penguasaan bahasa Inggris dan ICT beserta jaringan internetnya.Rintisan SBI sangat perlu membangun sinergitas dengan pihak manapun dalam mening-katkan seluruh komponennya menuju pada bentuk sekolah ideal yang diidam-idamkan. Pengelola sekolah rintisan SBI jangan malu belajar dengan pihak sekolah yang telah melaksanakan immersi. Hal ini tampak pada kebingungan pengelola SBI yang tidak melalui tahapan immersi dan langsung ditunjuk sebagai rintisan SBI.Esensi SBIYang menjadi pertanyaan, sekolah yang telah melalui tahapan immersi saja bingung, apalagi yang belum? Esensi SBI sebenarnya tidak sekadar kepiawaian pengelola dan stakeholder berbahasa Inggris saja, melainkan meliputi berbagai hal yang terkait dengan peningkatan sekolah menuju sekolah yang bertaraf global. Ini berarti SBI tidak semata-mata pandai berbahasa Inggris tetapi melalaikan esensi isi SBI itu sendiri.Pemangku program SBI hen-daknya mampu memberi motivasi kepada seluruh komponen yang ada pada satuan pendidikan tersebut. Tanpa motivasi yang kuat, baik internal maupun eksternal, program SBI akan menghadapi kendala yang tidak ringan. Dari ratusan guru SBI, berapa persen yang benar-benar komit dan sungguh-sungguh res-ponsif pada program SBI ini?Program immersi dan SBI memiliki korelasi erat dalam pe-ningkatan kompetensi guru. Oleh karena itu, bila saat ini belum semua sekolah melaksanakan program immersi tampaknya pengambil kebijakan untuk merenungkan betapa pentingnya program immersi ini menuju SBI yang akan datang. Semoga ! (*)
indosiar.com - Tahukah Anda, setelah pada tahun 2004 menerapkan program akselerasi di sekolah-sekolah, kini pemerintah Indonesia menerapkan kelas internasional di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU). Dengan program ini, diharapkan lulusan dari Sekolah Berbasis Internasional (SBI) itu mampu bersaing secara internasional.
Program SBI sudah dimulai sejak tahun 2006 dan hingga 2007 telah diterapkan pada 200 sekolah menengah atas. Ditargetkan, sebanyak lebih dari 500 sekolah bertaraf internasional akan tersebar di seluruh Indonesia. Sementara untuk sekolah menengah pertama baru dilakukan pada tahun 2007 lalu untuk beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN). Khusus untuk SBI, Departemen Pendidikan Nasional bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Di Jakarta misalnya, Depdiknas bekerja sama dengan Pemda DKI Jakarta, menerapkan kelas internasional baru pada 5 SMU Negeri, yaitu SMU Negeri 70, SMU 78, SMU 81, SMU 21 dan SMU 68. Sementara untuk SMP ada 7 sekolah yaitu 6 SMP Negeri dan satu SMP swasta. Yaitu SMPN 111, SMPN 1, SMPN 30, SMPN 19, SMPN 115, SMPN 49, dan SMP Islam Al Azhar.
Bagaimana penerapan SBI disekolah-sekolah tersebut ?
Suatu sekolah bisa dikatakan berbasis internasional jika memenuhi 9 indikator kunci yaitu :
1. Sekolah ber-akreditasi A,2. Kurikulum, 3. Proses pembelajaran, 4. Penilaian,5. Pendidikan,6. Tenaga kependidikan,7. Sarana dan prasarana,8. Pengelolaan, 9. dan Pembiayaan.

Menurut (Mendiknas) Bambang Sudibyo, suatu sekolah akan dirintis menjadi sekolah internasional harus terakreditasi A secara nasional dan memiliki indikator tambahan dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yaitu organisasi negara-negara yang memiliki keunggulan di bidang pendidikan.
Sekolah juga menerapkan standar kurikulum dengan tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan sistem kredit semester (SKS), sistem akademik berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sistem kompentensi, dan muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari mata pelajaran yang sama pada sekolah unggul negara OECD. Selain memenuhi kurikulum Diknas, sekolah juga memenuhi kurikulum lokal dan Depag.
Kelas internasional pada Sekolah berbasis internasional ini, mengacu pada kurikulum Cambride University of London Inggris atau IGCSE, sehingga bahasa pengantar pada kelas internasional ini adalah bahasa Inggris. Karena itu tidaklah heran, guru-guru yang mengajar di kelas internasional ini selain harus menguasai mata pelajaran yang diajarkan, juga harus menguasai bahasa Inggris.
Ibaratnya, guru memenuhi standar pendidikan internasional, yaitu minimal 30 persen guru berpendidikan S2 atau S3 dari perguruan tinggi (PT) yang program studinya berakreditasi A, sedangkan tenaga kependidikan seperti kepala sekolah minimal berpendidikan S2 dari PT yang program studinya berakreditasi A.

Berbeda dengan kelas regular, kelas internasional selain ruangannya dilengkapi dengan pendingin udara dan alat-alat untuk presentasi, internet, multimedia dan biayanya juga sangat tinggi. Misalkan saja, untuk masuk kelas internasional di SMU Negeri 78, sekitar Rp 20 jutaan. Tes penerimaan siswa baru pada kelas internasional juga berbeda, yaitu meliputi tes akademik dan non-akademik.
Selain itu, SBI dari standar pengelolaan, telah meraih sertifikat ISO 9001:2000 tentang tata kelola dan ISO 14.000 tentang lingkungan. Diharapkan pula sekolah RSBI menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri.
Kondisi Sekolah Berbasis Internasional ini memang bertolak belakang dengan sekolah sistem biasa. Apalagi, hanya siswa dari kalangan keluarga mampu yang bisa menikmati SBI.(berbagai sumber/Ijs)

Visi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), yaitu terwujudnya insan Indonesia cerdas, beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berjati diri Indonesia, dan kompetitif secara global. Merespon visi tersebut, Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang harus bekerja keras untuk meningkatkan mutu sumber daya manusianya yang masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain, khususnya di kawasan Asia.
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka memperbaki mutu sumber daya manusia adalah dengan meningkatan mutu pendidikan. Fokus utama yang harus perhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan institusi sekolah sebagai basis utama pendidikan, baik aspek manajemen, sumber daya manusianya, maupun sarana dan prasarananya. Salah satu program yang dilaksanakan pemerintah agar perubahan dan perkembangan tersebut dapat direspon dengan cepat adalah dengan meningkatkan kualitas/mutu sekolah dengan mengembangkan sekolah bertaraf internasional.
Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP) Indonesia dan tarafnya internasional sehingga lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Sekolah Bertaraf Internasional pada hakikatnya mengacu pada Standar Nasional Pendidikan meliputi 8 (delapan) standar, yaitu kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian yang diperkaya, dikembangkan, diperluas, diperdalam melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan yang dianggap reputasi mutunya diakui secara internasional
Aspek-aspek yang dikembangkan pada Sekolah Bertaraf Internasional adalah standar kompetensi lulusan standar Internasional, kurikulum standar internasional, PBM standar internasional, SDM standar internasional, fasilitas standar internasional, manajemen standar internasional, pembiayaan standar internasional, penilaian standar internasional. Standar kompetensi lulusan Sekolah Bertaraf Internasional adalah keberhasilan lulusan yang melanjutkan ke sekolah internasional dalam negeri maupun di luar negeri dengan tetap berkepribadian bangsa Indonesia, menguasai dan terampil menggunakan ICT, mampu debat dengan Bahasa Inggris, terdapat juara internasional dalam bidang: olahraga, kesenian, kesehatan, budaya, dll, mampu menyelesaikan, tugas–tugas dan mengumpulkan portofolio dengan baik, mampu meyampaikan/mendemonstrasikan tugas-tugas dari guru/sekolah, mampu melaksanakan eksprimen dalam pengembangan pe­ngetahuan dan keterampilan, mampu menemukan / mem­buktikan pengalaman bela­jarnya dengan berbagai karya, mampu menulis dan mengarang dengan bahasa asing atau dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, memperoleh kejuaraan olimpiade internasional dalam bidang: matematika, fisika, biologi, kimia, stronomi, dan atau lainnya Iditunjukkan dengan sertifikat internasional), NUAN rata-rata tinggi (> 7,5), memiliki kemampuan penguasaan teknologi dasar, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik secara individual, kelompok/kolektif (lokal, nasional, regional, dan global) dengan bukti ada piagam kerjasama atau MoU yang dilakukan oleh lulusan, memiliki dokumen lulusan tentang karya tulis, persuratan, administrasi sekolah, penelitian, dll dalam bahasa asing atau dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, memiliki dokumen dan pelaksanaan, pengelolaan kegiatan belajar secara baik (ada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan evaluasi) dari lulusan, menguasai budaya bangsa lain, memiliki dokumen karya tulis, nilai, dll tentang pemahaman budaya bangsa lain dari lulusan, memiliki pemahaman terhadap kepedulian dengan lingkungan sekitar sekolah, baik lingkungan sosial, fisik maupun budaya, memiliki berbagai karya-karya lain dari lulusan yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, bangsa, dll, dan terdapat usaha-usaha dan atau karya yang mencerminkan jiwa kewirausahaan lulusan.
Sekolah Berstandar Internasional akan dicapai melalui sebuah proses peningkatan kualitas sekolah yang berkesinambungan. Salah satu tujuan pokoknya adalah lulusan sekolah yang kompetensinya diakui secara internasional. Proses peningkatan kualitas ini menyangkut semua komponen sekolah yang meliputi kegiatan
Berdasarkan hal tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan melakukan workshop Peningkatan mutu tenaga kependidikan sekolah bertaraf internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan pada sekolah bertaraf Internasional.
Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk (1) Meningkatkan Mutu Tenaga Kependidikan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), (2) Mengimplementasikan peran LPMP dalam program pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada sekolah-sekolah yang ditetapkan sebagai pilot project, (3) Menyamakan persepsi di antara tenaga kependidikan tentang program pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), (3) Menyusun rencana dan strategi program pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berdasarkan kompetensi lulusan, dan (4) Meningkatkan Mutu Pendidik Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Kegiatan ini melibatkan antara lain: (1) widyaiswara LPMP Sulsel, (2) Staff LPMP Sulsel, dan (3) Tenaga kependidikan Sekolah Bertaraf Internasional (SMP, SMA, dan SMK) se-Sulsel dan Sulbar.
Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 5 - 6 April 2008 bertempat di LPMP Sulawesi Selatan. Kegiatan yang melibatkan wakil dari tenaga kependidikan ini ditempuh dengan metode ceramah, presentasi kelompok dan diskusi yang dilanjutkan dengan tugas kelompok penyusunan rencana dan strategi program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Kegiatan ini diakhiri dengan pelaksanaan tanya jawab berdasarkan hasil pekerjaan setiap kelompok yang kemudian menghasilkan suatu kesepakatan dalam pelaksanaan rencana tindakan untuk mendukung program pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Sebagai Narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Subaer, M. Phill., Ph. D. dan Sabri, Dipl. Sci. Ed., M. Sc dengan materi: (1) Pembelajaran efektif: Apa dan Mengapa, (2) Analisis ketercapaian standar minimal RSBI, (3) Peran tim sekolah, dan (4) Pengembangan

Tidak ada komentar: